Layanan meditasi yang unik di dalam peti mati telah diperkenalkan oleh sebuah kafe di Futtsu, Jepang. Coffin Cafe menawarkan pengalaman refleksi dalam suasana yang tidak biasa dan memancing rasa kepenasaran banyak orang.
Kafe ini didirikan oleh Kajiya Honten, sebuah rumah duka berusia lebih dari satu abad yang berusaha menghadirkan nilai-nilai mendalam tentang kehidupan melalui konsep baru. Dengan pendekatan yang inovatif, mereka menciptakan ruang di mana orang bisa berpikir dan merenung tentang hakikat eksistensi.
Dibuka pada bulan September 2024, Coffin Cafe menyediakan tiga tipe peti mati, yaitu berwarna emas, hijau, dan kuning. Setiap peti dihiasi dengan pola bunga yang membuat suasana menjadi lebih hangat dan nyaman untuk pengunjung yang ingin meluangkan waktu merenung.
Presiden dari Kajiya Honten, Kiyotaka Hirano, memiliki visi lebih daripada sekadar memberikan pengalaman unik. Ia berkeyakinan bahwa pengunjung yang merasa terpuruk dapat menemukan harapan dan kesempatan baru untuk memulai hidup dan mengubah cara pandang mereka terhadap kehidupan.
Pemahaman Baru Tentang Kehidupan dan Kematian
Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai Hirano adalah untuk mengubah perspektif orang terhadap kematian. Melalui Coffin Cafe, orang-orang diundang untuk melihat kematian sebagai bagian dari siklus hidup, bukan sesuatu yang menakutkan.
Dengan menghadirkan pengalaman merenung dalam peti mati, pengunjung dapat lebih mendalami perasaan dan pikiran mereka tentang hidup. Aktivitas ini menciptakan peluang untuk introspeksi yang tidak mungkin dilakukan dalam rutinitas harian yang sibuk.
Hirano juga menekankan bahwa pengalaman ini bukanlah tentang merayakan kematian, melainkan tentang memahami nilai kehidupan. Ia berharap agar orang yang berkunjung dapat merasakan semangat baru ketika mereka keluar dari peti mati tersebut.
Bagi banyak orang, berbicara tentang kematian sering kali dianggap tabu. Namun, dengan menawarkan ruang yang aman untuk merenung, Coffin Cafe mengajak orang untuk berdiskusi tentang hal-hal yang sering dihindari.
Pengalaman Unik di Coffin Cafe
Sistem reservasi di kafe ini memungkinkan pengunjung untuk merasakan pengalaman dengan waktu yang ditentukan. Setiap sesi berlangsung selama 30 menit, di mana pengunjung bisa berbaring di dalam peti mati dan merenung sepuasnya.
Suasana di dalam kafe dipenuhi dengan pencahayaan lembut dan musik yang tenang, menciptakan atmosfer yang mendukung pengujian diri. Decorasi yang dipilih dengan cermat juga menambah kenyamanan untuk pengalaman yang lebih mendalam.
Pengunjung tidak hanya disuguhkan peti mati untuk berbaring, tetapi juga diberikan kesempatan untuk menuliskan harapan dan cita-cita mereka. Hal ini membantu mereka untuk merefleksikan apa yang ingin mereka ciptakan dalam hidup mereka di masa depan.
Melalui sesi-sesi ini, banyak pengunjung mengaku merasa lebih lega dan terbuka terhadap kehidupan setelah mengalami pengalaman ini. Mereka merasakan pembaruan energi dan harapan yang baru, seolah-olah terlahir kembali.
Tanggapan dan Respon dari Masyarakat
Tanggapan masyarakat terhadap Coffin Cafe beragam, menciptakan dialog yang menarik di media sosial dan di forum publik. Beberapa orang mengapresiasi inovasi kafe ini, sementara yang lain merasa skeptis dan tidak nyaman dengan ide tersebut.
Bagi yang merasakan manfaat dari pengalaman ini, Coffin Cafe dianggap sebagai langkah progresif dalam memahami kematian dan hidup. Mereka percaya bahwa pengertian ini membantu mengurangi ketakutan dan stigma terkait kematian.
Namun, ada juga yang menilai konsep tersebut sebagai sesuatu yang tidak pantas atau berlebihan. Pandangan ini umumnya didasarkan pada norma budaya dan pandangan tradisional terhadap kematian yang sering kali dianggap sebagai topik yang sensitif.
Apa pun pandangan yang ada, Coffin Cafe membuka dialog penting yang mendukung pemahaman lebih dalam tentang perjalanan hidup dan kematian. Kafe ini berfungsi sebagai platform untuk mengajak orang-orang berbicara tentang ketakutan mereka dan merayakan hidup dengan cara yang lebih baik.







