Workshop digital marketing yang diselenggarakan oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) merupakan inisiatif penunjang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini bertujuan untuk membuka peluang kerja yang lebih luas dan memberikan bekal keterampilan yang diperlukan dalam dunia usaha.
Kegiatan tersebut berlangsung di Mall UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian Perdagangan (DKUKMPP) Kota Cirebon, Jawa Barat. Program yang diusung, bertajuk ‘Dari Produk Lokal ke Pasar Nasional Go Global,’ diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ekonomi lokal.
Momen Bersejarah bagi UMKM di Cirebon
Pembukaan workshop ini dilakukan secara online pada tanggal 17 November 2025, dilanjutkan dengan pelatihan offline pada 19 hingga 20 November 2025. Dengan 100 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan mahasiswa, diharapkan sinergi antara dua kelompok ini dapat tercipta.
Peserta workshop akan mendapatkan pendampingan intensif selama 30 hari. Pendampingan ini penting agar mereka dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam memasarkan produk mereka secara efektif.
“Kami ingin membekali peserta dengan keterampilan digital marketing,” ujar Founder YIS, Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, program ini tak hanya memberi ilmu, tetapi juga memfasilitasi kolaborasi yang bermanfaat antara UMKM dan generasi muda.
Strategi Branding dan Pemasaran untuk UMKM
Pendidikan tentang strategi branding dan promosi produk menjadi poin utama dalam workshop ini. Sandiaga Uno berpendapat bahwa penguasaan materi ini akan membantu peserta untuk bersaing di pasar nasional dan internasional.
Melalui praktik langsung, peserta dapat memahami bagaimana menyusun strategi pemasaran yang efektif. Dengan demikian, produk lokal tidak hanya dapat dijual di pasar lokal tetapi juga di pasar yang lebih luas.
Pentingnya teknologi dalam pemasaran juga ditekankan. Dengan memanfaatkan platform digital, peserta bisa lebih mudah menjangkau konsumen dan mendistribusikan produk mereka.
Fokus pada Kesetaraan dan Kolaborasi Strategis
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa yayasan yang dipimpinnya berlandaskan prinsip kesetaraan. Tiga kelompok yang menjadi fokus utama adalah pemuda, perempuan, dan penyandang difabel.
Program ini diharapkan dapat membuka lebih banyak ruang kolaborasi antara UMKM dan mahasiswa di Cirebon. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pemasaran digital produk lokal yang sebelumnya kurang terdengar.
“Kami berkomitmen untuk mendukung UMKM dalam mengadaptasi dunia digital,” tuturnya. Keterlibatan anak muda dalam strategi pemasaran sangat diharapkan agar produk-produk lokal bisa dikenal lebih luas.







