Belakangan ini, fenomena kecanduan judi online semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja. Sebuah kasus di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, menjadi sorotan publik setelah terungkapnya seorang siswa SMP yang terjerat dalam dunia judi online, dan berujung pada utang pinjaman online yang mengkhawatirkan.
Siswa yang belum disebutkan identitasnya ini dilaporkan menghilang dari sekolah, menarik perhatian pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga setempat. Setelah melalui serangkaian pendekatan, akhirnya permasalahan yang dihadapi siswa tersebut terkuak, menunjukkan betapa seriusnya dampak kecanduan judi dalam hidup mereka.
Sekretaris Disdikpora, Nur Hadiyanto, menjelaskan bahwa masalah ini berawal dari hobi bermain game online, yang kemudian berubah menjadi judi. Hal ini menimbulkan konsekuensi berat, termasuk keterjeratan utang hingga harus meminjam sejumlah uang dari teman-temannya.
Kecanduan Judi Online Meningkat di Kalangan Remaja
Kecanduan judi online di kalangan remaja bukanlah isu baru, tetapi kasus ini menunjukkan betapa cepatnya situasi bisa memburuk. Menurut Nur, siswa tersebut terpaksa menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) bibinya untuk mengakses jasa pinjam online. Ini menunjukkan adanya upaya yang putus asa untuk memenuhi kebutuhan finansial yang tidak terencana.
Jumlah utang yang diderita siswa tersebut mencapai Rp4 juta, akibat perbuatan yang awalnya dianggap remeh. Keterlibatan bermain game online sering kali dianggap sebagai hobi yang biasa, tetapi bisa berakibat serius jika unsur judi mulai dimasukkan ke dalamnya.
Sikap orang tua yang kurang mengawasi dan mendampingi anak juga dianggap sebagai faktor penyebab mengapa remaja ini jatuh ke dalam jeratan judi. Situasi keluarga yang kurang stabil, demikian pula kondisi ekonomi yang terbatas, sering kali menciptakan ruang bagi pengaruh negatif seperti judi online.
Dampak Emosional dan Sosial dari Kecanduan Judi
Dari sisi psikologis, kecanduan judi dapat mengakibatkan tekanan emosional yang cukup besar. Nur mencatat, ketidakmampuan siswa untuk membayar utang membuatnya takut untuk kembali ke sekolah. Rasa malu akibat kecanduan judi dan pinjaman dari teman-teman menjadi beban tambahan yang harus ditanggungnya.
Lambat laun, kecanduan ini mengisolasi siswa dari lingkungan sosialnya. Menghindari sekolah hanya memperburuk situasi, karena ia kehilangan kesempatan untuk belajar dan bersosialisasi. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan teman sebaya dapat berujung pada masalah kesehatan mental yang lebih serius.
Menurut para ahli, merasa terasing sering kali menjadi pemicu bagi remaja untuk terlibat dalam perilaku berisiko lainnya. Pihak keluarga dan komunitas harus lebih peka terhadap tanda-tanda awal kecanduan, agar tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih awal.
Pentingnya Pengawasan dan Pendampingan Orang Tua
Pengawasan orang tua yang lebih baik dapat mencegah kecanduan judi pada anak. Dalam kasus ini, ketidakadaan ayah di rumah, yang bekerja di Kalimantan, membuat anak tersebut kehilangan sosok panutan dan pendukung. Ini menyiratkan perlunya peran aktif dari orang tua dalam mengawasi aktivitas anak, terutama saat menggunakan internet.
Pendidikan tentang bahaya judi online dan keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak dapat membantu membatasi akses ke konten yang berisiko. Diskusi terbuka mengenai risiko dan konsekuensi dari judi juga sangat penting untuk dibangun dalam lingkungan keluarga.
Selain itu, pihak sekolah pun diharapkan untuk lebih aktif dalam melakukan pemantauan dan memberikan edukasi tentang bahaya perjudian. Kegiatan ekstrakurikuler yang membangun juga bisa menjadi alternatif positif untuk mengalihkan perhatian siswa dari aktivitas yang merugikan.
Langkah-Langkah Penanganan dan Solusi untuk Anak yang Terlilit Utang
Pemkab Kulon Progo telah berkomitmen untuk membantu siswa tersebut agar tidak terjebak dalam keadaan yang lebih buruk, seperti putus sekolah. Langkah cepat dilakukan dengan memberikan layanan psikologi yang mampu membantu siswa memahami dan keluar dari kecanduannya.
Nur menegaskan pentingnya pendampingan psikologis dalam proses pemulihan siswa. Psikolog memiliki pendekatan yang tepat untuk membantu anak menggali perasaan dan menemukan solusi untuk masalah yang dihadapinya, termasuk menjelaskan dampak negatif dari perjudian.
Dinas Pendidikan juga berencana untuk melakukan penelusuran agar kasus serupa dapat dicegah di masa depan. Mereka berharap dengan penanganan yang cepat dan tepat, anak lain yang mengalami situasi serupa tidak perlu mengalami hal yang sama.







