Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, baru saja mempromosikan sistem pembayaran digital nasional, QRIS, dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan. Upaya ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam mendemonstrasikan solusi pembayaran yang sederhana dan inklusif di hadapan para pemimpin dunia.
Dalam pidato perdananya, Gibran menekankan pentingnya inklusi keuangan, yang diwakili oleh keberadaan QRIS. Sistem ini diharapkan mampu mendorong partisipasi publik lebih luas dalam perekonomian, terutama di kalangan masyarakat kurang terlayani.
Menurut Gibran, QRIS sebagai alat pembayaran yang praktis dan berbiaya rendah dapat membantu meminimalkan kesenjangan ekonomi. Bukan hanya itu, dia juga menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk mengembangkan ekonomi yang lebih inklusif.
Dalam sesi pertama KTT G20, diskusi berfokus pada isu-isu terkait ekonomi berkelanjutan, dengan penekanan pada peran perdagangan dan keuangan yang esensial dalam pembangunan. Gibran mengutarakan keyakinan bahwa kerjasama internasional dalam sektor ini sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi global.
Dia juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua negara dalam pembentukan sistem keuangan global yang adil. Langkah ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi negara-negara kaya, tetapi juga memberi kesempatan bagi negara-negara berkembang untuk tumbuh.
Gibran kemudian menyampaikan pandangannya tentang tantangan keuangan yang dihadapi, terutama di negara-negara berkembang. Dia menekankan bahwa dunia perlu berinvestasi lebih banyak dalam solusi inovatif agar pembiayaan bisa lebih mudah diakses oleh semua pihak.
Pentingnya Sistem Pembayaran Digital untuk Inklusi Keuangan
QRIS sebagai sistem pembayaran digital menawarkan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan transaksi. Dengan menggunakan kode QR, masyarakat dapat dengan cepat dan efisien membayar berbagai kebutuhan tanpa harus membawa uang tunai.
Sistem ini juga diharapkan mampu meningkatkan partisipasi UKM dalam ekosistem ekonomi digital. Dengan lebih banyak UKM yang bergabung, akan ada pertumbuhan yang signifikan dalam sektor ekonomi lokal dan nasional.
Pemanfaatan teknologi ini menunjukkan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjadikan inklusi keuangan sebagai salah satu prioritas utama. Melalui QRIS, Gibran berharap masyarakat akan semakin sejahtera dan terintegrasi dalam perekonomian digital.
Selain itu, sistem ini juga menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin bertransaksi dengan efisien dan hemat biaya.
Penggunaan QRIS di berbagai sektor, mulai dari retail hingga layanan publik, semakin meningkatkan visibilitas dan penerimaan sistem ini. Dengan masyarakat yang lebih mengenal dan memahami teknologi, diharapkan ekosistem keuangan digital dapat berkembang pesat.
Strategi G20 dalam Mengatasi Masalah Ekonomi Global
Gibran menegaskan bahwa forum G20 memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk kebijakan ekonomi global. Ketika negara-negara anggota berdiskusi, penting untuk menjadikan kesejahteraan sebagai poin utama dari setiap kebijakan yang dihasilkan.
Salah satu isu yang harus diatasi adalah masalah utang di negara-negara berkembang. Melalui kolaborasi yang kuat, G20 diharapkan dapat menemukan solusi yang adil dan efektif untuk meringankan beban utang yang dihadapi oleh negara-negara tersebut.
Gibran juga menyampaikan bahwa pembiayaan inovatif harus menjadi bagian dari agenda utama. Dengan memiliki mekanisme pendanaan yang lebih fleksibel dan inovatif, diharapkan akan terbuka peluang baru untuk investasi di berbagai sektor.
Dia menekankan pentingnya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Dalam hal ini, pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan harus diprioritaskan untuk memastikan keberlangsungan hidup masa depan.
Strategi yang diusulkan mencakup kerjasama internasional dalam bidang teknologi dan pembiayaan hijau. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antar negara dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Peran Indonesia dalam Mendorong Keuangan Berkelanjutan
Gibran menjelaskan bahwa Indonesia telah mengalokasikan anggaran iklim nasional yang signifikan untuk mendukung upaya keberlanjutan. Sekitar 2,5 miliar dolar AS setiap tahunnya ditujukan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta infrastruktur yang menghadapi perubahan iklim.
Melalui alokasi anggaran ini, pemerintah berharap UMKM dapat beradaptasi dengan tantangan ekonomi yang muncul. Pendanaan yang berfokus pada keberlanjutan akan membantu memastikan bahwa usaha kecil bisa bertahan dan tumbuh di tengah tantangan yang ada.
Selain itu, Gibran menegaskan pentingnya asuransi pertanian dalam menghadapi risiko. Ini adalah langkah strategis untuk melindungi sumber penghidupan masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian.
Perhatian terhadap infrastruktur berketahanan iklim juga menjadi fokus utama pemerintah. Dengan membangun infrastruktur yang tahan terhadap dampak perubahan iklim, Indonesia berupaya menciptakan basis yang lebih kuat untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Melalui langkah-langkah ini, Gibran berharap Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengimplementasikan keuangan berkelanjutan. Ketekunan dan kerja sama di tingkat global sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama demi masa depan yang lebih baik.







