loading…
Potret Uya Kuya meraih gelar Magister Ilmu Hukum dari Unissula. Foto/IG Astrid Kuya.
JAKARTA – Uya Kuya dan Gus Miftah resmi meraih gelar S2 dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Mereka berdua diwisuda pada prosesi wisuda ke 95, Sabtu (13/12/2025) yang dipimpin oleh Rektor Prof Dr Gunarto.
Artis dan anggota DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya serta pendakwah dan Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Agama Miftah Maulana Habiburrahman Gus Miftah adalah dua dari sejumlah tokoh publik yang menjalani wisuda Unissula.
Gus Miftah meraih gelar Magister Pendidikan Agama Islam dan Surya Utama atau Uya Kuya yang meraih gelar Magister Ilmu Hukum.
Sebelum meraih gelar S2 di Magister Ilmu Hukum Unissula, Uya Kuya sudah meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) angkatan 1994.
Dalam dunia pendidikan, pencapaian individu sering kali menjadi inspirasi bagi banyak orang. Uya Kuya dan Gus Miftah menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras dalam belajar dapat membuahkan hasil yang membanggakan. Keberhasilan mereka tidak hanya menjadi momen penting dalam hidup pribadi masing-masing, tetapi juga memberi contoh bagi generasi muda.
Gala tersebut diselenggarakan dengan suasana penuh harapan dan semangat, mengingatkan kita akan pentingnya pendidikan tinggi dalam mencapai cita-cita. Prosesi wisuda yang dilakukan di kampus Unissula dihadiri oleh berbagai kalangan, dari keluarga, teman, hingga penggemar yang ingin memberikan dukungan kepada kedua tokoh ini.
Perjalanan Pendidikan Uya Kuya yang Menginspirasi
Uya Kuya, yang lebih dikenal sebagai seorang entertainer, juga merupakan sosok yang memiliki komitmen terhadap pendidikan. Gelar Magister Ilmu Hukum yang diraihnya mencerminkan minat dan dedikasi yang serius terhadap bidang hukum. Dalam perjalanan akademisnya, Uya Kuya telah menghadapi berbagai tantangan yang menguji tekadnya.
Sebelum mengambil pendidikan Magister, dia telah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Gelar sarjana yang dikantongi tersebut menunjukkan bahwa dia memang tidak asing lagi dengan dunia akademis dan berbagai dinamika yang ada di dalamnya.
Dengan latar belakang yang kuat dalam ilmu politik, Uya Kuya berusaha membangun pemahaman yang lebih dalam mengenai hukum. Hal ini tentunya berkontribusi pada kualitas laporan dan analisis yang ia sampaikan selama menjadi anggota DPR.
Komitmennya terhadap pendidikan terlihat jelas dalam setiap langkah yang ditempuhnya. Uya Kuya menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari ketenaran, tetapi juga dari kemampuan untuk terus belajar dan bertumbuh.
Dia berharap pencapaian ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih giat belajar, mengingat saat ini pendidikan menjadi salah satu komponen penting untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Kepedulian Gus Miftah terhadap Pendidikan Agama
Gus Miftah juga merupakan sosok yang tak kalah menginspirasi. Dia berhasil meraih gelar Magister Pendidikan Agama Islam dengan penuh dedikasi. Latar belakangnya sebagai pendakwah membuatnya berkomitmen untuk memperluas pemahamannya mengenai pendidikan agama.
Dalam menjalani proses pendidikan, Gus Miftah tidak hanya terfokus pada teori, tetapi juga mengintegrasikan pengalaman hidupnya. Proses belajar mengajarkannya banyak hal yang tidak dapat ditemukan dalam buku pelajaran semata.
Sebagai seorang pendakwah, Gus Miftah menginginkan agar pengetahuannya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dia kerap berbagi pengalaman dan pengetahuan melalui berbagai platform, termasuk ceramah dan seminar. Keberhasilan ini menambah bobot dalam setiap sesi yang ia bawa.
Gus Miftah percaya bahwa pendidikan agama yang baik akan mampu membentuk karakter generasi muda. Oleh karena itu, dia sangat aktif mendorong anak-anak muda untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Kontribusinya dalam mengembangkan pendidikan agama di Indonesia sangat dirasakan oleh banyak orang.
Melalui gelar yang diraihnya, Gus Miftah ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan. Dia juga ingin menegaskan bahwa pendidikan agama tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Makna Wisuda bagi Tokoh Publik dan Masyarakat
Wisuda yang dihadiri oleh Uya Kuya dan Gus Miftah memberikan makna tersendiri baik bagi mereka maupun masyarakat. Acara tersebut menjadi simbol keberhasilan dalam mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Wisuda bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momen refleksi atas perjalanan yang telah ditempuh.
Selain itu, event ini mengajak semua orang untuk menghargai pentingnya pendidikan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, pencapaian akademis dapat menjadi jalan untuk membuka peluang masa depan yang lebih cerah.
Bagi banyak orang, keberhasilan Uya Kuya dan Gus Miftah menjadi inspirasi. Mereka menunjukkan bahwa siapapun bisa meraih pendidikan tinggi, tidak peduli latar belakang atau profesi yang dijalani. Hal ini memberikan harapan kepada generasi muda untuk terus berjuang meskipun ada tantangan di depan.
Adanya tokoh publik seperti Uya Kuya dan Gus Miftah di bidang pendidikan diharapkan dapat menciptakan efek domino bagi masyarakat. Zaman sekarang, sangat penting untuk memiliki minimal gelar sarjana agar bisa bersaing dalam dunia kerja yang kompetitif.
Kedua tokoh ini berharap bahwa pencapaian mereka dapat memotivasi orang-orang di sekitar untuk meningkatkan pendidikan. Dengan demikian, tujuan untuk menciptakan masyarakat yang berpendidikan dan terampil dapat tercapai lebih cepat.







