Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang membengkok ke samping. Menurut dr. Buddy, meskipun tidak semua jenis skoliosis dapat dicegah, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko dan keparahan penyakit ini.
Penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesehatan tulang belakang anak mereka. Dalam upaya ini, pemahaman yang baik mengenai skoliosis dan cara pencegahannya menjadi sangat krusial.
Menerapkan kebiasaan hidup sehat dan rutin berolahraga bisa membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, pemeriksaan rutin juga dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.
Langkah-Langkah Mencegah Skoliosis pada Anak dan Remaja
Beberapa tindakan sederhana dapat dilakukan untuk mengurangi risiko skoliosis. Pertama, menjaga postur tubuh yang baik sangat penting untuk kesehatan tulang belakang.
Hindari kebiasaan membungkuk saat duduk atau berdiri, sehingga dapat mengurangi tekanan pada punggung. Selain itu, penting untuk menggunakan tas punggung dengan benar untuk menghindari ketegangan pada tulang belakang.
Dengan menggunakan tas di kedua bahu dan memastikan beratnya tidak berlebihan, kita bisa mengurangi risiko masalah postur. Selain itu, penting untuk mengajak anak melakukan olahraga secara teratur.
Aktivitas seperti berenang, yoga, dan senam punggung dapat membantu memperkuat otot-otot yang mendukung tulang belakang. Nutrisi yang baik juga berperan, terutama makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D.
Penanganan Skoliosis pada Berbagai Usia dan Tingkat Keparahan
Menurut dr. Buddy, penanganan skoliosis memerlukan pendekatan yang berbeda-beda tergantung usia dan tingkat keparahan kondisi. Pemantauan rutin sangat diperlukan, terutama pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Jika skoliosis ringan, pemantauan dapat dilakukan tanpa intervensi langsung. Namun, jika kurva skoliosis semakin membesar, intervensi yang lebih aktif menjadi penting untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.
Fisioterapi dan latihan khusus merupakan metode yang banyak dipilih untuk menangani skoliosis. Penguatan otot punggung serta peningkatan fleksibilitas dapat membantu mendukung perbaikan postur tubuh.
Metode seperti Schroth atau SEAS banyak digunakan dalam praktik fisioterapi untuk membantu anak-anak dengan skoliosis. Penggunaan brace bisa menjadi pilihan untuk mereka yang memiliki kurva 25–40 derajat selama masa pertumbuhan.
Penggunaan Brace dan Pertimbangan Operasi dalam Penanganan Skoliosis
Brace atau penyangga punggung sering digunakan untuk mencegah kelengkungan tulang belakang semakin parah. Meskipun tidak menyembuhkan skoliosis, brace bisa menjadi solusi efektif khususnya pada anak-anak dan remaja.
Jika langkah-langkah sebelumnya tidak berhasil, dan kurva skoliosis telah mencapai lebih dari 45 derajat, operasi fusi tulang belakang mungkin dianjurkan. Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk tulang dan mencegah masalah lebih serius.
Dalam kondisi di mana skoliosis mengganggu fungsi paru-paru atau menyebabkan nyeri hebat, tindakan operasi menjadi semakin mendesak. Kesadaran untuk mendeteksi dini gejala skoliosis sangat diperlukan.
Dr. Buddy menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi apabila mengalami gejala-gejala tersebut. Penanganan yang tepat dan tindakan medis yang cepat dapat mencegah komplikasi lebih jauh.
Kesehatan tulang belakang harus menjadi perhatian sejak dini, terutama bagi anak-anak. Merawat tulang belakang dengan pola hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan konsultasi dengan ahli merupakan langkah-langkah penting dalam mencegah skoliosis.
Orang tua diimbau untuk aktif dan melibatkan diri dalam kesehatan anak-anak mereka. Merawat kesehatan tulang belakang adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih sehat.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang skoliosis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan informasi lebih dalam dan sesuai dengan kebutuhan individu.







