loading…
Mahatma Arfala Thohir, putra kedua dari Erick Thohir dan Elizabeth Tjandra, sering dipanggil Arfa. Keluarganya merupakan tokoh publik di Indonesia, dan penampilan Arfa yang menyerupai sang ayah selalu menarik perhatian masyarakat.
Arfa adalah lulusan dari Marist University, New York, yang berhasil meraih gelar pada tahun 2021. Sejak usia 15 tahun, dia telah merantau dan tinggal di luar negeri dengan tujuan mengejar pendidikan yang lebih baik.
Kenangan masa kecilnya di Indonesia membentuk karakter mandiri dan disiplin dalam diri Arfa. Selama di New York, ia belajar mengelola keuangannya, yang menjadi salah satu nilai penting yang dia pegang selama ini.
Perjalanan Pendidikan Arfa yang Penuh Tantangan dan Makna
Sejak duduk di bangku SMA, Arfa sudah memilih untuk hidup mandiri. Keputusan ini diambilnya saat dia pindah ke Vermont, sebuah kota kecil di Amerika Serikat, untuk melanjutkan pendidikan.
Tinggal jauh dari keluarga mengajarkan Arfa untuk mengatur segala sesuatu sendiri, mulai dari keuangan hingga rutinitas sehari-hari. Meskipun harus menghadapi berbagai tantangan, Arfa mampu beradaptasi dengan cepat di lingkungan barunya.
Kehidupan di luar negeri memaksa Arfa untuk belajar dan berinteraksi dengan berbagai budaya baru. Pengalaman ini memperluas wawasan dan memberikan perspektif yang berbeda terhadap kehidupannya di Indonesia.
Gaya Hidup Sederhana yang Membangun Karakter Arfa
Sejak kecil, Arfa sudah terbiasa menjalani gaya hidup sederhana. Kebiasaan ini membantunya untuk tidak terjebak dalam gaya hidup hedonis saat tinggal jauh dari orang tua.
Dengan prinsip hidup yang sederhana, Arfa mampu mengontrol pengeluaran dan fokus pada tujuan pendidikannya. Ia percaya bahwa kebahagiaan tidak tergantung pada banyaknya uang yang dimiliki, tetapi lebih pada pengalaman dan hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Di universitasnya, Arfa dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Ia memiliki banyak teman dari berbagai latar belakang, yang membuatnya semakin kaya akan pengalaman sosial.
Pencapaian Akademik yang Patut Dibanggakan
Selama menjalani studi di Marist University, Arfa tidak hanya fokus pada akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi. Keterlibatannya dalam organisasi kampus menumbuhkan sifat kepemimpinannya.
Dengan banyaknya aktivitas yang diikutinya, Arfa menunjukkan bahwa ia adalah pribadi yang seimbang antara akademik dan sosial. Pencapaian ini membuktikan bahwa konsistensi dan kerja keras membuatnya berhasil meraih gelar sarjana dengan baik.
Keberhasilannya ini juga menjadi inspirasi bagi teman-temannya, terutama mereka yang merasakan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan baru. Arfa sering mendorong orang lain untuk tidak menyerah dan terus berusaha mencapai cita-cita mereka.







