loading…
Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), E. Aminudin Aziz, menegaskan pentingnya redefinisi peran perpustakaan dan pustakawan di tengah percepatan teknologi digital dan kecerdasan artifisial (AI). Dalam sambutannya, ia membahas implikasi perubahan ini bagi pustakawan dan masyarakat secara umum.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, pustakawan dituntut untuk beradaptasi dengan berbagai inovasi baru. Keberadaan perpustakaan harus lebih dari sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga sebagai pusat informasi dan kreatifitas yang aktif.
Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai fungsi perpustakaan menjadi perhatian utama. Dengan begitu, publik diharapkan lebih mengenal dan memanfaatkan sumber daya perpustakaan sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan diri.
Pentingnya Peran Perpustakaan di Era Digital Saat Ini
Di zaman digital ini, perpustakaan harus mampu bertransformasi agar tetap relevan. Menanggapi hal tersebut, Aminudin Aziz menjelaskan bahwa inovasi dan pelayanan yang baik harus menjadi fokus utama.
Perpustakaan tidak hanya harus menyediakan buku, tetapi juga berbagai platform digital. Hal ini termasuk akses ke e-book, database penelitian, dan sumber daya informasi lainnya yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Selain itu, perpustakaan harus berfungsi sebagai ruang kolaborasi. Pustakawan dapat memfasilitasi kegiatan komunitas dan inovasi untuk menjembatani ide-ide baru di antara pengunjung.
Mendesain Ulang Peran Pustakawan di Lingkungan Pendidikan
Pustakawan modern harus memiliki keterampilan yang relevan untuk membantu masyarakat dalam mencari informasi. Mereka diharapkan menjadi penghubung antara teknologi dan pengguna.
Dalam konteks pendidikan, pustakawan harus berkolaborasi dengan guru dan tenaga pendidik lainnya. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan program yang mendukung pembelajaran dan pengembangan keterampilan siswa.
Pustakawan juga perlu memiliki keterampilan dalam teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kemampuan ini, mereka bisa lebih efektif dalam memberikan layanan dan mengedukasi masyarakat mengenai cara menemukan informasi yang sahih.
Mandayakan Kembali Makna Perpustakaan untuk Masyarakat
Pustakawan juga berperan dalam meningkatkan literasi informasi di tengah arus informasi yang begitu cepat. Aminudin Aziz menekankan bahwa pustakawan harus menjadi pendidik dan pembimbing bagi masyarakat.
Dengan demikian, makna perpustakaan harus dikembalikan sebagai tempat belajar seumur hidup. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, seperti seminar, diskusi, dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
Hal ini juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat. Perpustakaan yang aktif dapat membawa perubahan dan membantu masyarakat dalam pengembangan diri dan kemajuan sosial.