Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan penglihatan menjadi isu global yang semakin mendesak. Setidaknya 2,2 miliar orang mengalami masalah penglihatan dekat atau jauh, dan sekitar 1 miliar di antaranya sebenarnya dapat dihindari dengan langkah pencegahan yang tepat.
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, masalah penglihatan akibat penggunaan layar menjadi perhatian utama. Baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, semua kelompok usia merasakan dampak dari kebiasaan ini, yang cenderung kian meningkat dari hari ke hari.
Era digital saat ini telah menjadikan layar sebagai bagian esensial dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran perangkat komputer, ponsel, tablet, dan televisi memaksa kita untuk menghabiskan waktu berjam-jam dalam berinteraksi dengan layar, yang berisiko mengganggu kesehatan mata kita.
Meningkatnya Ketergantungan pada Layar dalam Kegiatan Sehari-hari
Penggunaan perangkat digital untuk berbagai kepentingan, mulai dari pendidikan hingga hiburan, terus meningkat. Banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar tanpa menyadari dampak yang ditimbulkan bagi kesehatan mata mereka.
Pekerja kantoran sering kali berada di depan komputer selama berjam-jam, sedangkan siswa dan mahasiswa mengikuti kelas daring semasa pandemi. Anak-anak pun tidak mau kalah, menghabiskan waktu luang mereka untuk menonton video atau bermain game di perangkat mobile mereka.
Para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa individu yang menggunakan layar lebih dari dua jam setiap harinya berisiko mengalami gejala ketegangan mata digital. Ini dapat meliputi sakit kepala, mata kering, serta gangguan penglihatan yang dapat berkepanjangan.
Gejala Umum dari Ketegangan Mata Digital
Ketegangan mata yang disebabkan oleh penggunaan layar berlebihan dapat menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu. Pembengkakan, kemerahan, serta rasa tidak nyaman pada mata dapat dirasakan, bahkan pada individu yang sebelumnya tidak memiliki masalah penglihatan.
Rasa lelah pada mata setelah berjam-jam menatap layar juga merupakan tanda bahwa tubuh sudah memberikan sinyal untuk beristirahat. Gejala ini sering dianggap sepele padahal dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Menurut sebagian besar ahli, penting untuk mengenali gejala-gejala ini agar dapat mengambil langkah yang tepat. Dengan memahami batasan dalam penggunaan perangkat digital, kita dapat menjaga kesehatan mata dengan lebih baik.
Pentingnya Kebiasaan Sehat untuk Mengurangi Masalah Penglihatan
Agar dapat mengurangi risiko ketegangan mata digital, beberapa kebiasaan sehat perlu diadopsi. Salah satunya adalah dengan menerapkan aturan 20-20-20; setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar dan lihat objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik.
Pola ini dapat membantu merelaksasi otot-otot mata yang tegang akibat paparan layar yang berkepanjangan. Selain itu, penting untuk memastikan pencahayaan ruangan cukup dan tidak ada pantulan yang mengganggu saat menggunakan perangkat digital.
Selain kebiasaan seperti itu, menjaga jarak aman antara mata dan layar juga sangat disarankan. Optimalnya, jarak antara mata dan layar adalah sekitar 50 hingga 70 cm, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada mata.