Di sebuah kejadian yang menyentuh, seorang penumpang pesawat bernama Frans Gibson Pakpahan (47 tahun) ditemukan meninggal di ruang tunggu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Kejadian ini mengundang perhatian banyak orang mengenai pentingnya kesehatan bagi para pelancong sebelum melakukan perjalanan jauh.
Tidak hanya menggemparkan, insiden ini juga menyoroti peran petugas keamanan bandara dalam situasi darurat. Dengan situasi yang tak terduga ini, petugas segera merespons, memastikan setiap langkah ditangani dengan serius untuk menghormati dan memberikan penanganan yang layak.
Kejadian tersebut dimulai ketika anggota Polsubsektor Terminal 1, Bripka Nyoman, melakukan patroli rutin dan menemukan korban tertidur di bangku ruang tunggu. Segera setelah menerima laporan dari petugas keamanan, upaya penyelamatan pun dimulai.
Pemeriksaan Medis Pasca Temuan yang Menyayat Hati
Langkah pertama yang diambil setelah ditemukan adalah melakukan pemeriksaan medis oleh tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Mereka berkolaborasi dengan tim pengamanan bandara untuk memastikan bahwa kondisi korban diperiksa dengan seksama dan data yang akurat dikumpulkan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, penyebab kematian Frans diduga adalah Death on Arrival (DOA), yang menunjukkan bahwa ia sudah tidak bernyawa saat bantuan medis tiba. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kesigapan dalam menangani situasi darurat.
Dr. Rima Furi sebagai dokter piket di lokasi menjelaskan bahwa setelah evaluasi menyeluruh, tim medis tidak dapat berbuat banyak untuk mengubah situasi. Dewasa ini, wawasan tentang krisis kesehatan di tempat umum semakin penting, terutama di tempat-tempat yang ramai seperti bandara.
Evakuasi Jenazah dan Prosedur Selanjutnya
Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah langsung dievakuasi oleh petugas ke Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk penanganan lanjut. Proses evakuasi tersebut dilakukan secara profesional, memastikan bahwa prosedur berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kepanikan di sekitar area bandara.
Dead on Arrival adalah istilah yang digunakan untuk situasi di mana seseorang sudah meninggal sebelum sampai di fasilitas medis. Dalam kasus ini, penting bagi pihak berwenang untuk mendokumentasikan setiap detail kejadian untuk tujuan legal dan kesehatan masyarakat.
Apa yang terjadi dengan Frans adalah pengingat bagi semua pelancong agar waspada terhadap kesehatan mereka. Pengalaman pahit ini seharusnya menjadi titik tolak untuk memperhatikan gejala kesehatan sebelum bepergian.
Pentingnya Kesadaran Kesehatan di Bandara
Dalam konteks perjalanan, kesadaran kesehatan adalah hal yang sering kali diabaikan oleh para pelancong. Situasi ini menunjukkan bahwa meskipun banyak faktor yang dapat memperngaruhi keamanan saat perjalanan, kesehatan tetap menjadi aspek utama. Informasi yang jelas dan tersedia dapat membantu mencegah insiden serupa di masa depan.
Pihak bandara pun mengimbau penumpang untuk segera melaporkan jika mengalami gangguan kesehatan selama berada di area. Komunikasi yang cepat antara penumpang dan petugas keamanan sangat penting untuk menghindari resiko yang lebih besar.
Keberadaan Call Center 110 di Bandara Soekarno-Hatta adalah langkah positif, memberikan akses kepada penumpang untuk melaporkan masalah dengan mudah dan cepat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan juga keselamatan seluruh pengguna jasa penerbangan.







