Onic Menang MPL ID S16 Melawan Alter Ego 4-1 dan Raih Gelar ke-8 untuk Indonesia di M7 World Championship
            Onic Esports kembali menunjukkan dominasinya di ajang Mobile Legends: Bang Bang di Indonesia. Dalam Grand Final MPL ID S16 yang berlangsung pada Minggu (2/11/2025), tim yang dikenal sebagai Landak Kuning ini berhasil mengalahkan Alter Ego dengan skor 4-1, menegaskan posisi mereka sebagai salah satu tim terkuat di skena esports tanah air.
Pertandingan ini berlangsung dengan penuh ketegangan dan semangat dari kedua tim. Dengan susunan pemain terbaik yang terdiri dari Sanz, Lutpiii, Kairi, Skylar, dan Kiboy, Onic tampil agresif sejak awal laga, sementara Alter Ego pun tidak kalah semangat dengan formasi Alekk, Nino, Arfy, Hijumee, dan Yazukee.
Dalam game pertama, Sanz langsung memberikan tekanan dengan mencetak first blood pada Alekk di menit 1:25. Meski Onic memulai dengan baik, Alter Ego berjuang keras dan berhasil membalikkan keadaan, meraih kemenangan di game pertama setelah strategi cerdik mereka berhasil diimplementasikan di area lord.
Namun, semangat Alter Ego tidak bisa bertahan lama. Di game kedua, Kairi dan rekan-rekannya menunjukkan kebangkitan semangat dan kekuatan mereka. Meskipun Alter Ego sempat unggul dalam objektif, Onic menunjukkan kemampuan strategis yang luar biasa dengan menyiapkan jebakan di area jungle, yang mengakibatkan tiga pemain Alter Ego tumbang dan meresultasikan kemenangan bagi Onic.
Pertarungan Memanas di Game Kedua dan Kebangkitan Onic
Dalam game kedua, perjuangan keras Kairi dan timnya membawa angin segar bagi Onic. Mereka mampu memanfaatkan kelengahan Alter Ego dan mengatur strategi dengan baik untuk merebut kembali momentum. Dengan koordinasi yang solid, Onic berhasil menyiapkan jebakan yang menghancurkan rencana lawan.
Ketika onic berhasil menekan lawan, mereka segera merebut lord dan memanfaatkan keuntungan ini untuk menutup permainan dengan menekan ke markas Alter Ego. Kemenangan di game ini memberi kepercayaan diri yang besar bagi tim Landak Kuning untuk melanjutkan dominasi mereka.
Sekarang dengan skor 1-1, kedua tim memasuki game ketiga dengan semangat juang yang menggebu. Onic bertekad untuk mengambil alih kendali dan membalikkan keadaan demi gelar juara. Di sisi lain, Alter Ego harus menguatkan strategi mereka agar tidak terjerembap lebih dalam.
Dari sini, tampak jelas bahwa Onic mulai menuai hasil dari sistem permainan tim yang terlatih dan pengalaman bertanding yang solid. Setiap pemain mengambil peran penting, dan koordinasi tim menjadi senjata utama mereka.
Keputusan Kunci dalam Dominasi Pertarungan
Game ketiga menjadi arena untuk menunjukkan kekuatan Onic yang sebenarnya. Dengan Kairi yang tampak tak terbendung menggunakan hero Hayabusa, Onic menguasai jalannya permainan dari awal hingga akhir. Tim ini memanfaatkan setiap kesalahan yang dilakukan oleh Alter Ego, mengubahnya menjadi peluang untuk memenangkan pertandingan.
Pertandingan berlanjut dengan Onic terus mengerahkan tekanan yang luar biasa. Dalam beberapa kesempatan, mereka mampu menghancurkan turret dan melakukan pertukaran yang menguntungkan di lapangan. Dengan taktik agresif dan kontrol peta yang luar biasa, mereka berhasil meraih kemenangan, membawa skor menjadi 2-1.
Game keempat kini menjadi momen krusial bagi Alter Ego. Mereka harus berjuang keras agar tidak tereliminasi lebih jauh. Namun, Onic menunjukkan determinasi yang tinggi, melakukan serangan tanpa henti hingga menyebabkan turret mid hancur. Dalam situasi panik, Alter Ego kehilangan fokus dan akhirnya harus mengakui kekalahan dengan skor 3-1.
Final yang Bersejarah dan Penegasan Dominasi Onic
Dengan memasuki game kelima, Onic berada dalam posisi dominan dan membawa beban harapan tim. Mereka sudah merasakan momen kemenangan yang semakin dekat. Pertandingan berlangsung satu arah sejak awal, di mana Sanz sekali lagi mencetak first blood, menaruh Alter Ego dalam posisi sulit.
Upaya Alter Ego untuk bangkit tidak membuahkan hasil maksimal. Meskipun mereka berjuang, serangan agresif Onic justru tidak memberi ruang untuk pergerakan mereka. Keberhasilan Onic untuk menekan lawan terus berulang, dan di tengah semua tekanan tersebut, akhirnya mereka berhasil merebut gelar juara dengan kemenangan 4-1.
Kemenangan ini tidak hanya sekadar mengukuhkan posisi mereka sebagai juara MPL ID S16, tetapi juga mengembalikan gelar mereka sebagai ‘Raja Galaxy’. Dengan prestasi ini, Onic tidak hanya mendapatkan pujian tetapi juga tanggung jawab untuk mewakili Indonesia di M7 World Championship bersama Alter Ego yang menjadi runner-up.
Dominasi Onic di turnamen ini membuktikan bahwa kerja keras dan strategi yang baik sangat penting di dunia esports yang kompetitif. Kini mereka siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di panggung internasional dengan semangat juang yang tak pernah pudar.






