Sabiqotul menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang produktivitas di kalangan mahasiswa. Banyak yang beranggapan bahwa untuk produktif, seseorang harus bekerja tanpa henti tanpa mempertimbangkan keseimbangan mental dan kesehatan.
“Produktivitas yang seharusnya adalah keseimbangan antara hasil yang kita capai dan energi yang kita miliki,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa istirahat dan perawatan diri juga bagian dari produktivitas yang seseorang perlukan.
Menurut Sabiqotul, dari sudut pandang neurosains, kondisi mental yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, termasuk penyakit autoimun. Jika seseorang terus-menerus berada dalam keadaan stres, semakin besar risiko timbulnya masalah kesehatan.
Saat stres berkepanjangan, kelenjar dalam tubuh akan diaktifkan dan memproduksi hormon stres yang berlebihan. Tanpa pengelolaan yang baik, kondisi ini akan memperburuk inflamasi yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Pemahaman Produktivitas Dalam Konteks Kesehatan Mental
Menentukan arti produktivitas yang lebih luas sangat penting untuk kesehatan mental. Banyak mahasiswa mengira bahwa semakin banyak waktu yang mereka habiskan untuk belajar, semakin produktif mereka.
Namun, kenyataannya bukan hanya tentang jumlah waktu, tetapi juga kualitas waktu dan efektivitas cara belajar. Keseimbangan antara kerja dan istirahat adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental yang positif.
Dengan menciptakan ritual harian termasuk waktu istirahat, mahasiswa dapat meningkatkan fokus dan kreativitas dalam belajar. Dalam waktu yang teratur untuk bersosialisasi atau melakukan hobi, dapat menyegarkan pikiran dan mencegah kelelahan mental.
Sabiqotul juga percaya bahwa keahlian dalam mengelola waktu akan berdampak besar pada produktivitas. Dengan perencanaan yang baik, mahasiswa dapat mencapai lebih banyak dalam waktu yang singkat.
Pentingnya Mengelola Stres Dalam Kehidupan Sehari-hari
Kemampuan mengelola stres menjadi keterampilan esensial bagi mahasiswa di era modern. Stres dapat datang dari banyak sumber, termasuk tuntutan akademik dan tekanan sosial.
Pentingnya menyadari bahwa stres adalah hal yang normal dan ada cara untuk mengelolanya dengan baik. Misalnya, meditasi dan olahraga teratur adalah beberapa cara efektif untuk menangani stres.
Berdasarkan penelitian, aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Dengan demikian, olahraga rutin dapat membantu mengurangi gejala stres dan kecemasan.
Selain itu, memperhatikan pola makan juga berperan dalam mengelola stres. Nutrisi yang tepat dapat mendukung fungsi otak dan membantu menjaga keseimbangan emosi.
Strategi Mengatasi Stres dan Meningkatkan Produktivitas
Ada beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk mengatasi stres dan meningkatkan produktivitas. Pertama, menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai adalah langkah awal yang baik.
Memecah pekerjaan besar menjadi tugas kecil yang lebih mudah dikelola bisa memberikan rasa pencapaian yang lebih sering. Dengan cara ini, mahasiswa tidak akan merasa terjebak dalam beban kerja yang berlebihan.
Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan bebas distraksi juga sangat penting. Suasana yang tenang dan terorganisir dapat membantu peningkatan daya fokus dan performa belajar secara keseluruhan.
Riset menunjukkan bahwa mengatur waktu belajar dengan teknik pomodoro, di mana setelah 25 menit belajar dilanjutkan dengan 5 menit istirahat, dapat meningkatkan produktivitas. Dengan metode ini, mahasiswa dapat mempertahankan konsentrasi dan menghindari kelelahan.