loading…
Viral dugaan aksi perpeloncoan kepada mahasiswa baru (maba) Universitas Sriwijaya (Unsri) yang dipaksa mencium kening temannya dalam acara kampus. Kejadian tersebut menimbulkan reaksi yang cukup besar dari publik dan pihak universitas pun mengambil langkah tegas terkait insiden ini.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat maba terpaksa mengikuti instruksi dari senior mereka dalam suasana yang tidak nyaman. Kejadian ini berlangsung pada kegiatan di kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir, dan langsung mendapat perhatian luas di media sosial.
Aksi yang dianggap tidak patut ini diperkuat dengan laporan bahwa kakak tingkat memaksa perbuatan tersebut kepada junior mereka. Masyarakat pun menunggu penanganan dari pihak kampus terkait insiden yang viral ini.
Tindakan Tegas dari Pihak Universitas Sriwijaya
Pihak rektorat Universitas Sriwijaya tidak tinggal diam dan segera mengambil tindakan tegas. Menurut pengumuman resmi dari kampus, langkah-langkah akan diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Mereka mengapresiasi keprihatinan publik terhadap isu ini dan berkomitmen untuk menjaga lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Melalui pernyataan resmi, pihak kampus menyatakan bahwa tindakan yang diambil akan melibatkan evaluasi mendalam untuk menentukan langkah lanjutan.
Pihak Universitas Sriwijaya bertekad untuk tidak membiarkan kejadian tersebut terulang lagi demi menjaga reputasi dan integritas institusi pendidikan. Mereka mengingatkan mahasiswa untuk selalu menjaga etika dalam berinteraksi satu sama lain.
Kebijakan untuk Mencegah Aksi Perpeloncoan di Kampus
Di tengah masalah ini, diharapkan adanya peninjauan ulang terhadap kebijakan orientasi mahasiswa baru. Pihak kampus berencana untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan tersebut agar tidak terjadi penyimpangan.
Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah revisi terhadap kurikulum kegiatan orientasi agar lebih mendidik dan tidak melibatkan aksi perpeloncoan. Universitas juga berencana untuk melibatkan mahasiswa dalam proses penyusunan program baru ini.
Melalui pendekatan yang lebih humanis, diharapkan mahasiswa baru dapat merasakan pengalaman positif di awal perkuliahan. Pembinaan karakter yang lebih baik akan menjadi fokus utama bagi seluruh jajaran fakultas.
Peran Mahasiswa dalam Mendukung Lingkungan yang Positif
Di tengah situasi ini, partisipasi aktif mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih positif. Mahasiswa diharapkan bisa saling mendukung satu sama lain dan menghindari kegiatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial dan edukatif dapat mengurangi kemungkinan terjadinya aksi-aksi yang tidak pantas. Dengan memperkuat solidaritas dan kepedulian antar sesama, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang.
Penting bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan, berani melaporkan setiap tindakan yang tidak sesuai norma. Melalui komunikasi yang baik antara senior dan junior, hubungan antar mahasiswa bisa berjalan lebih harmonis.