Pihak keluarga Reno Syahputra Dewo, seorang demonstran berusia 24 tahun yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi yang sangat memperihatinkan di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, merasa kebingungan mengenai kepergian Reno. Mereka tidak mengetahui secara pasti apakah Reno berpartisipasi dalam aksi demonstrasi yang berlangsung pada akhir Agustus 2025, yang mengundang banyak perhatian publik.
Jemmy Yunianto, paman dari almarhum, menjelaskan bahwa keluarga baru menyadari Reno tidak pulang setelah dua hari dari kabar terakhir yang diterima. Keluarga yang tinggal di Surabaya sempat merasa khawatir, terutama setelah mendengar bahwa Reno berada di sekitar lokasi demonstrasi tanpa ada kepastian apakah dia ikut dalam aksi tersebut atau hanya menonton.
“Kami mendapatkan informasi dari ponakan yang mengatakan Reno berada di sekitar lokasi demo. Namun kami tidak tahu apakah dia benar-benar ikut atau hanya sekadar menonton. Setelah beberapa hari tidak pulang, kami mulai merasa khawatir dan membuat laporan kehilangan,” tutur Jemmy saat ditemui di rumah duka.
Kronologi Kepergian Reno Syahputra Dewo yang Menghilang
Sesuai penjelasan Jemmy, laporan kehilangan Reno dilayangkan setelah anggota keluarga tidak melihatnya selama dua kali 24 jam. Proses pelaporan dilakukan di Polsek Jatinegara, Jakarta, sementara keluarga di Surabaya tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai situasi tersebut pada awalnya.
“Laporan kami dibuat di Polsek Jatinegara karena kami tidak mengetahui apa yang terjadi sebelumnya. Kami semua berada di Surabaya saat itu, tidak tahu pasti apa yang terjadi di Jakarta,” tambah Jemmy, terlihat penuh emosi saat mengingat kejadian tersebut.
Reno diketahui sudah tinggal di Jakarta selama sekitar tiga tahun dan bekerja di AHM Cikarang. Dia tinggal bersama salah satu keponakannya yang juga berada di Jakarta Timur, yang mana membuat keluarga semakin khawatir ketika tidak ada kabar dari Reno.
Sifat dan Karakter Reno Sebelum Menghilang
Jemmy menggambarkan Reno sebagai sosok yang cenderung pendiam dan jarang bergaul dengan orang lain. Sifatnya yang “mager” membuat keluarga curiga bahwa dia tidak akan ikut serta dalam demonstrasi besar-besaran, meskipun ada ketertarikan terhadap isu sosial yang terjadi.
“Dia orangnya malas bergerak, tidak suka pergi ke mana-mana. Kami tidak menyangka dia akan terlibat dalam demonstrasi seperti itu, tetapi mungkin ini karena dia ingin melihat sesuatu yang baru,” ungkap Jemmy, berusaha memahami perubahan perilaku keponakannya.
Kontak terakhir dengan Reno terjadi melalui sebuah video call pada 29 Agustus 2025, di mana ia meminta uang untuk makan kepada ayahnya, Muhammad Yasin. Dalam perbincangan itu, Reno menyebutkan adanya aksi demonstrasi di Jakarta, tetapi percakapan tersebut terputus setelahnya.
Penemuan Jenazah Reno dan Proses Identifikasi
Setelah beberapa hari berlalu tanpa kabar, keluarga akhirnya menerima berita mengerikan mengenai penemuan jenazah yang telah menjadi kerangka di lokasi di mana Reno dilaporkan terakhir terlihat. Saat itu, pihak keluarga tidak langsung percaya bahwa jenazah tersebut adalah Reno hingga mereka menjalani proses tes DNA.
“Berita itu datang dari media sosial dan televisi. Kami tidak yakin saat pertama kali mendengar kabar, tetapi ayahnya dihubungi untuk melakukan tes DNA di sana,” kata Jemmy, menanggapi keraguan dan rasa takut yang dialaminya saat itu.
Satu minggu kemudian, pihak keluarga dipanggil untuk menjalani tes DNA dan akhirnya mendapatkan hasil yang menunjukkan bahwa identitas korban sesuai dengan Reno. Kabar tersebut membawa kesedihan mendalam, tetapi juga menyudahi rasa penasaran mereka.
Persiapan Pemakaman dan Harapan Keluarga
Setelah hasil identifikasi diterima, jenazah Reno dipulangkan ke rumah duka di Surabaya. Keluarga menyambut kedatangan jenazah dengan isak tangis yang menyentuh hati. Mereka merencanakan pemakaman anak sulung dari dua bersaudara tersebut di TPU Putat Gede, Surabaya.
“Kami berencana untuk memakamkannya besok pagi. Semoga ponakan saya mendapatkan khotimah yang baik di akhir perjalanan hidupnya,” ungkap Jemmy dengan harapan mendalam bagi keponakannya.
Kepergian Reno Syahputra Dewo meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarganya. Berbagai pertanyaan dan duka akan selalu mengingatkan mereka pada sosok yang pernah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Harapan terakhir ini mengiringi perjalanan terakhir Reno menuju tempat peristirahatan abadi.







