Penelitian menunjukkan kebiasaan ini bisa mengganggu kualitas tidur dan kesehatan mental.
Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang mengalami perubahan dalam pola tidur dan kebiasaan sehari-hari. Salah satu kebiasaan yang semakin mengganggu adalah “bed rotting”, yang dapat memiliki dampak negatif signifikan pada kesehatan mental dan fisik individu.
Bed rotting, istilah yang merujuk pada kecenderungan untuk menghabiskan waktu berlebihan di tempat tidur, sering kali dikaitkan dengan perasaan malas dan menarik diri dari kenyataan. Meskipun terkadang bisa menjadi bentuk relaksasi, penting untuk menyadari potensi risiko yang mengikutinya.
Studi terbaru menunjukkan bahwa menghabiskan waktu berlebihan di tempat tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan mempengaruhi suasana hati. Kegiatan ini tidak hanya membuat tubuh terasa lelah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental.
Pengertian Bed Rotting dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental
Bed rotting adalah perilaku yang melibatkan menghabiskan waktu lama berbaring di tempat tidur, sering kali dengan melakukan aktivitas seperti menonton televisi atau menggunakan ponsel. Akibat dari perilaku ini sering kali membuat seseorang menjadi lebih tidak aktif, memicu rasa cemas dan depresi.
Bagi mereka yang mengalami gangguan mental, kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi yang sudah ada. Menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur tidak hanya mengurangi motivasi untuk beraktivitas, tetapi juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh.
Ketika seseorang terus-menerus terjebak dalam pola inaktif ini, kinerja dan produktivitas mereka akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan siklus berdampak negatif yang sulit untuk diputus, di mana perasaan tidak berdaya dan keinginan untuk tetap di tempat tidur semakin meningkat.
Faktor Penyebab Munculnya Kebiasaan Bed Rotting
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebiasaan bed rotting, salah satunya adalah tekanan emosional dan stres. Ketika individu merasa terbebani oleh masalah kehidupan, mereka cenderung mencari pelarian di tempat tidur.
Selain itu, kemajuan teknologi juga berkontribusi pada fenomena ini. Dengan akses mudah ke berbagai hiburan melalui perangkat seluler, banyak orang lebih memilih untuk tetap berbaring sambil menonton film atau bermain game dibandingkan melakukan aktivitas fisik.
Pengaruh lingkungan juga tidak bisa diabaikan. Ruang tidur yang nyaman dan atraktif dapat mendorong seseorang untuk berada di sana lebih lama. Ketika tidak ada dorongan untuk beraktivitas, perilaku ini pun semakin menguat.
Tips Mengatasi Kebiasaan Bed Rotting untuk Kesehatan yang Lebih Baik
Untuk mengatasi kebiasaan bed rotting, penting untuk menciptakan rutinitas harian yang terstruktur. Mengatur waktu untuk bangun, berolahraga, dan melakukan aktivitas pribadi lainnya dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan mental.
Menetapkan batasan penggunaan perangkat elektronik juga sangat membantu. Dengan mengurangi waktu layar saat berada di tempat tidur, seseorang bisa terhindar dari kebiasaan menghabiskan waktu berlebihan di sana.
Aktivitas fisik menjadi kunci dalam memutus siklus ini. Smartphone yang dikombinasikan dengan program pelatihan sederhana di rumah bisa mendorong individu untuk lebih aktif, sehingga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.







