loading…
Peneliti UNJ Dinny Devi Triana siap meluncurkan gim interaktif untuk pembelajaran tari siswa SMP. Foto/Istimewa.
JAKARTA – Peneliti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dinny Devi Triana, tengah bersiap untuk memperkenalkan sebuah gim interaktif yang dirancang khusus untuk meningkatkan pembelajaran tari bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Gim berjudul Literasi Gerak ini dijadwalkan segera tersedia di Google Play Store dalam waktu dekat dan diharapkan dapat memfasilitasi proses belajar dengan cara yang menarik dan inovatif.
Gim ini merupakan bagian dari projek penempuhan gelar Guru Besar yang diambil oleh Dinny pada tahun 2023. Sebelumnya, ia berhasil memperkenalkan platform E-Assessment yang bertujuan untuk menjaga kualitas serta efektivitas kegiatan belajar mengajar, terutama dalam konteks pembelajaran jarak jauh.
Baca juga: MNC University Fasilitasi Forum OSIS DKI Jakarta Gathering untuk Tingkatkan Kolaborasi dan Kepemimpinan Pelajar
Literasi Gerak mengusung konsep E-Assessment yang memanfaatkan notasi laban sebagai panduan dalam gerakan tari. Dalam pengaplikasiannya, para siswa diharuskan untuk mengikuti simbol yang merepresentasikan gerakan kaki dan tangan sesuai dengan notasi yang ditampilkan dalam aplikasi.
“Melalui E-Assessment, para guru dapat memantau perkembangan siswa, melihat skor dan hasil rekaman permainan mereka. Dengan cara ini, guru dapat mengetahui kemajuan kinestetik siswa melalui analisis yang diperoleh dari skor setiap gerakan,” ungkap Dinny dalam siaran persnya.
Notasi laban sendiri adalah sistem pencatatan gerakan tari menggunakan simbol yang terstandarisasi, mirip dengan notasi balok dalam musik. Sistem ini dirancang untuk mendeskripsikan, merekam, dan menganalisis gerakan manusia secara sistematis.
Baca juga: Si Jamu dan Si Palu, Jembatan Sinergi Universitas Ciputra dan Universitas Jember
Inovasi dalam Pembelajaran Tari Melalui Teknologi
Inovasi dalam pembelajaran tari sangat penting untuk menjaga relevansi pendidikan seni dalam era digital. Dengan memanfaatkan teknologi seperti gim interaktif, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih dinamis dan menarik bagi siswa.
Penggunaan aplikasi ini diharapkan mampu merangsang minat siswa dalam belajar tari, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih praktis. Melalui gamifikasi, siswa dapat berinteraksi lebih aktif dan kreatif dalam mengeksplorasi berbagai gerakan.
Pengintegrasian teknologi dalam pendidikan juga memberikan peluang bagi siswa untuk belajar secara mandiri. Mereka dapat mengulang gerakan yang belum dipahami dengan cara yang menyenangkan tanpa merasa terbebani.
Tentunya, pembelajaran yang berbasis teknologi seperti ini harus didukung oleh pelatihan bagi para guru. Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan aplikasi, guru dapat lebih efektif dalam membimbing siswa.
Secara keseluruhan, Literasi Gerak tidak hanya sekedar gim, tetapi juga alat pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran tari di tingkat SMP.
Potensi Perkembangan Kreativitas Siswa Melalui Gim Interaktif
Salah satu manfaat besar dari penggunaan gim interaktif adalah pengembangan kreativitas siswa. Gim ini memberikan ruang bagi siswa untuk berimprovisasi dan mengekspresikan diri melalui gerakan tari yang mereka buat. Hal ini tentunya sangat penting dalam pendidikan seni.
Dari penggunaan notasi laban, siswa diajak untuk memahami bahasa gerakan yang lebih dalam. Dengan memperkenalkan simbol-simbol sebagai panduan, mereka belajar untuk menginterpretasikan dan menciptakan gerakan dengan cara sendiri.
Lebih jauh, proyek ini dapat mendorong kolaborasi antara siswa. Ketika mereka berlatih bersama, mereka belajar untuk saling bertukar ide, berkomunikasi, dan bekerja dalam tim. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga tidak hanya dalam seni, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan.
Untuk mendukung perkembangan ini, guru perlu membangun iklim yang positif di dalam kelas. Dukungan dan dorongan dari guru dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri saat mengekspresikan diri mereka melalui tari.
Akhirnya, literasi gerak juga bisa menjadi media untuk mengenalkan berbagai jenis tari dan budaya kepada siswa. Dengan memahami berbagai gaya tari, mereka diajak untuk lebih menghargai seni dan kebudayaan lokal.
Menjaga Kualitas Pendidikan Seni dalam Era Digital
Dalam era digital, sangat penting bagi pendidikan seni untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Penggunaan alat seperti aplikasi Literasi Gerak dapat membantu menjaga kualitas pengajaran tari di tengah kemajuan zaman.
Dengan memanfaatkan perangkat lunak terbaru, pendidikan tari dapat dilakukan secara lebih efisien dan efektif. Pendekatan ini membantu menjawab tantangan yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam era yang serba cepat dan digital.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan seni juga meningkatkan aksesibilitas bagi siswa. Mereka yang mungkin tidak memiliki akses langsung ke kelas tari di lingkungan sekitar dapat belajar melalui aplikasi dan platform online.
Melalui pengenalan teknologi ini, siswa juga diajarkan untuk menjadi lebih mandiri dalam penguasaan keterampilan. Mereka dapat melakukan latihan kapan saja dan di mana saja, dengan bimbingan yang diberikan oleh aplikasi.
Secara keseluruhan, transisi ke pembelajaran berbasis teknologi diharapkan dapat menciptakan generasi baru yang lebih kreatif dan inovatif, siap menghadapi tantangan di masa depan.