Kejadian yang mengguncang pabrik boneka di Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur ini menarik perhatian banyak orang. Pada Senin, 24 November, suasana panik melanda saat puluhan karyawan diduga mengalami kesurupan massal.
Peristiwa tersebut terjadi di pagi hari sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 WIB dan melibatkan sekitar 30 karyawan yang menunjukkan gejala histeris. Kejadian ini memunculkan berbagai spekulasi dan ketakutan di kalangan pekerja.
Kapolsek Sukaluyu, AKP Akhmad Tri Lesmana, segera turun tangan untuk memeriksa situasi di lokasi. Ia mengkonfirmasi bahwa puluhan karyawan terlihat terpukul panik dan histeris setelah mendengar teriakan dan melihat rekannya berbuat demikian.
Pihak kepolisian langsung berkoordinasi dengan manajemen pabrik untuk menangani situasi tersebut. Karyawan yang mengalami kesurupan dievakuasi, sementara pekerja lainnya kembali melanjutkan aktivitas mereka.
Tidak ada keputusan untuk meliburkan seluruh kegiatan pabrik. Tri menjelaskan bahwa tindakan cepat diambil agar kondisi tetap terkendali dan produksi tidak terhenti total.
Penyebab Kesurupan Massal yang Menghantui Karyawan
Penyebab insiden ini masih menjadi misteri. Menurut informasi yang diperoleh, insiden mulai terjadi setelah salah satu karyawan mengalami insiden kecil, yaitu jarinya tertusuk jarum.
Kejadian tersebut tampaknya memicu reaksi panik di kalangan karyawan lainnya. Sebuah informasi dari Staff General Affair PT Aurora, Iksan, menjelaskan bahwa panik mulai menjalar setelah teriakan dari korban.
“Tadinya ada satu orang yang teriak, lalu diikuti dengan rekan-rekannya yang juga ikut panik,” ujarnya. Momen ini menciptakan suasana yang mencekam dan membingungkan bagi banyak orang di dalam pabrik tersebut.
Iksan menambahkan bahwa kejadian berlangsung kurang lebih satu jam, dengan karyawan yang menangis dan berteriak ketakutan. Kami mencoba memberi penjelasan kepada mereka untuk tenang dan tidak terpancing oleh situasi.
Dalam situasi genting seperti itu, manajemen pabrik berupaya keras untuk meredakan ketakutan yang melanda. Mereka berusaha memulihkan kondisi kembali normal sehingga operasional dapat dilanjutkan.
Pencegahan dan Penanganan Situasi Selanjutnya
Setelah situasi kembali normal, supervisor di pabrik memberikan pengarahan kepada setiap karyawan untuk lebih berhati-hati. Penjelasan ini bertujuan agar setiap individu dapat mengatasi masalah yang mungkin timbul dengan lebih baik.
“Kami mendorong semua karyawan untuk segera melaporkan jika merasakan sesuatu yang tidak beres,” jelas seorang supervisor. Ini menjadi langkah penting agar ketakutan yang sama tidak terulang kembali.
Manajemen juga menawarkan dukungan psikologis bagi mereka yang mengalami trauma. Ini dibutuhkan agar semua karyawan merasa aman dan nyaman di tempat kerja mereka.
Keterlibatan pihak manajemen dalam mengelola situasi menunjukkan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan karyawan adalah hal yang utama. Pastinya, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung sangatlah penting untuk produktivitas.
Dengan semua tindakan tersebut, diharapkan insiden menakutkan ini tidak akan terulang. Pihak pabrik pun berkomitmen untuk meningkatkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua karyawan.
Video dan Reaksi Publik Terhadap Kejadian Ini
Berita tentang insiden ini menyebar dengan cepat melalui media sosial, dimana banyak yang menunjukkan video para karyawan panik meninggalkan gedung. Video tersebut memperlihatkan suasana tegang di dalam pabrik saat kejadian berlangsung.
Beberapa rekaman menunjukkan petugas keamanan dengan cepat mengevakuasi karyawan yang diduga mengalami kesurupan. Ini memberikan gambaran jelas tentang keadaan genting yang ada pada saat itu.
Reaksi publik beragam, dari yang menunjukkan keprihatinan hingga skeptisisme tentang apakah kejadian ini benar-benar kesurupan. Banyak netizen yang mengomentari bagaimana situasi panik bisa dengan mudah menjalar di kalangan orang-orang yang berada dalam tekanan.
Kejadian di pabrik ini menyoroti pentingnya kesehatan mental di tempat kerja. Banyak yang menyadari, kejadian kecil bisa mengarah ke masalah besar jika tidak dihadapi dengan baik.
Kepala wilayah setempat berencana melakukan pertemuan dengan pihak pabrik untuk membahas semua aspek yang berkaitan dengan insiden dan bagaimana pabrik dapat melakukan hal yang lebih baik lagi di masa mendatang.







