loading…
Kemendiktisaintek terus memperkuat koordinasi penanganan bencana di Sumatra Utara (Sumut) melalui dukungan berbasis perguruan tinggi. Dengan semakin maraknya bencana alam, peran institusi pendidikan tinggi menjadi sangat penting dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
Per 6 Desember 2025, tercatat 14 perguruan tinggi di Sumut mengalami dampak langsung dari bencana, yang berpengaruh pada lebih dari 2.743 sivitas akademika. Kondisi ini memaksa sebagian besar kegiatan belajar mengajar terhenti, akibat akses yang terputus dan banyaknya pengungsian di antara mahasiswa serta dosen.
Sebagai bagian dari respons cepat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengkoordinasikan berbagai inisiatif dengan perguruan tinggi serta pemerintah daerah. Fokus utama mereka adalah pemetaan dampak agar distribusi bantuan darurat dapat dilakukan secara efektif serta persiapan untuk proses revitalisasi pada lokasi yang terdampak.
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan psikososial melalui Psychological First Aid (PFA). Ini sangat diperlukan untuk menurunkan tingkat stres pada anak-anak dan meningkatkan daya koping mereka dalam menghadapi situasi krisis.
Pendidikan Tinggi Sebagai Pendorong Bantuan Darurat di Sumut
Pendidikan tinggi memegang peranan penting dalam penanganan bencana, terutama dalam konteks bantuan darurat. Berbagai universitas menggerakkan sumber daya mereka untuk membantu masyarakat di kawasan yang terdampak bencana, mulai dari logistik hingga dukungan moral.
Universitas Aufa Royhan, misalnya, telah membuka posko di kampus dan mengirimkan relawan ke daerah yang paling parah terkena dampak. Melalui langkah ini, mereka berupaya memastikan bahwa bantuan dan dukungan tepat sasaran.
Universitas Jambi juga turut berkontribusi dengan melakukan tinjauan langsung ke lokasi bencana di Tapanuli Selatan. Hal ini dilakukan untuk menyalurkan logistik yang diperlukan serta menyediakan layanan konseling pascabencana bagi masyarakat yang terdampak.
Inisiatif Lain Dalam Penanganan Bencana
Selain bantuan darurat, banyak perguruan tinggi yang melakukan inisiatif lain dalam rangka membantu masyarakat. Kegiatan ini mencakup penyaluran makanan, obat-obatan, serta kebutuhan dasar lainnya untuk korban bencana.
Perguruan tinggi juga aktif menyelenggarakan pelatihan pertolongan pertama dan edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat tentang penanganan bencana. Dengan begitu, mereka dapat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa mendatang.
Pendidikan teknik dan sains berkontribusi melalui penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat digunakan dalam mitigasi bencana. Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari bencana yang mungkin terjadi di wilayah tersebut.
Peran Pemerintah dan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi
Pemerintah daerah dan pusat juga berperan aktif dalam mendukung perguruan tinggi dalam usaha penanganan bencana ini. Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua sumber daya dikerahkan secara efisien.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah menciptakan sinergi yang tangguh dalam menghadapi bencana. Mereka tidak hanya mampu merespons dengan cepat, tetapi juga merencanakan langkah-langkah mitigasi yang lebih baik di masa depan.
Pembentukan jaringan antara lembaga pemerintah dan pendidikan tinggi mempermudah pertukaran informasi dan sumber daya, sehingga respons terhadap bencana berlangsung lebih efektif dan tepat sasaran.







