loading…
Sekolah Cendekia Harapan (CH) menggelar talk show The Global Skills Gap 2025: Preparing Children for Jobs that Still Don’t Exist. Foto/Istimewa.
JAKARTA – Dunia kerja yang bergerak cepat menuntut lebih dari sekadar angka di rapor. Inilah pesan yang ditegaskan Sekolah Cendekia Harapan (CH) lewat talk show “The Global Skills Gap 2025: Preparing Children for Jobs that Still Don’t Exist”.
Menghadirkan Alamanda Shantika, pendiri BINAR Academy dan tokoh perempuan di teknologi, diskusi mengerucut pada kebutuhan akan kompetensi terukur melalui sertifikasi digital, kepekaan teknologi, daya adaptasi, dan pola pikir pembelajar sepanjang hayat.
“Kalau anak-anak hanya mengejar nilai, tanpa berpikir kritis dan mau beradaptasi, mereka akan kalah sebelum mulai,” ujar Alamanda.
Menurutnya, kecerdasan buatan (AI) bukan untuk menggantikan manusia, tetapi menggantikan mereka yang tidak tahu memanfaatkan AI. Karena itu, bukti kompetensi perlu ditunjukkan lewat proyek nyata dan sertifikasi profesional, dari Data Analytics, UI/UX Design, hingga Project Management yang membuka akses peluang di tingkat lokal dan global.
Acara yang dipandu Ady Ekayana Putra ini diikuti ratusan siswa SMP–SMA, guru, dan orang tua. Interaksi hangat muncul dalam sesi tanya jawab seputar keseimbangan akademik dan keterampilan praktis, penguatan etika digital, hingga peran orang tua menyiapkan anak menghadapi ketidakpastian dunia kerja.
Dunia pendidikan mengalami transisi besar yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam konteks perkembangan teknologi yang pesat. Keterampilan yang relevan menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda seiring dengan perubahan zaman. Di tengah perkembangan ini, penting untuk menekankan bagaimana anak-anak dapat dibekali dengan kemampuan yang diperlukan di masa depan untuk bisa bersaing di pasar kerja global.
Dalam acara talk show ini, berbagai pandangan dan solusi ditawarkan oleh para ahli untuk menghadapi tantangan tersebut. Para pembicara menyampaikan pemikiran mereka terkait pentingnya keterampilan global dan teknologi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan yang harus diterapkan di sekolah-sekolah. Hal ini menjadi semakin relevan di masa ketika pekerjaan-pekerjaan baru terus bermunculan dan mengubah wajah dunia kerja.
Pentingnya memperkenalkan keterampilan baru kepada anak-anak sejak dini tidak bisa diabaikan. Kesadaran akan kebutuhan ini menjadi pendorong untuk menciptakan program-program pendidikan yang inovatif dan adaptif. Diskusi yang berlangsung dalam acara tersebut membahas tentang perlunya meninjau ulang metode pengajaran agar sesuai dengan tuntutan dunia nyata.
Menyelaraskan Kurikulum Pendidikan Dengan Keterampilan Modern
Kurikulum pendidikan saat ini perlu dirombak untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang diterapkan di lapangan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengintegrasikan proyek nyata ke dalam proses belajar mengajar. Melalui pengalaman langsung, siswa dapat lebih memahami bagaimana teori dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata.
Integrasi teknologi dalam pendidikan juga sangat penting untuk membekali siswa dengan kemampuan yang diperlukan di dunia kerja. Penggunaan perangkat digital dan platform online dapat meningkatkan pengalaman belajar dan memberikan akses ke sumber daya yang lebih luas. Ini juga menjadi jalan bagi siswa untuk berinteraksi dengan dunia luar dan belajar secara kolaboratif.
Adalah tanggung jawab sekolah untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung dan menantang. Dengan pendekatan yang tepat, siswa tidak hanya akan memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan berpikir kritis yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka. Hal ini menjadi sangat penting mengingat kebutuhan akan individu yang siap menghadapi tantangan kompleks di masa depan.
Pentingnya Keterampilan Sosial dan Emosional dalam Pendidikan
Keterampilan sosial dan emosional juga tidak kalah pentingnya dalam membentuk karakter siswa. Koneksi interpersonal, empati, dan kemampuan bekerja sama dalam tim adalah beberapa keterampilan yang harus dikembangkan. Kegiatan ekstrakurikuler dan proyek kelompok menjadi sarana penting untuk membangun keterampilan ini.
Pendidikan bukan hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk pribadi yang utuh. Untuk itu, penting bagi pendidik untuk memahami dinamika kelas dan berusaha mendorong lingkungan yang inklusif. Dengan pendekatan yang seimbang antara akademik dan keterampilan sosial, siswa dapat berkembang menjadi individu yang berdaya saing.
Pembinaan karakter menjadi bagian integral dari pendidikan di era modern. Siswa tidak hanya perlu cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial yang kuat untuk berinteraksi dengan orang lain. Kesadaran akan pentingnya membangun karakter ini perlu jadi perhatian utama dalam dunia pendidikan.
Membentuk Kolaborasi Antara Sekolah dan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak sangat mempengaruhi keberhasilan siswa. Oleh karena itu, kolaborasi antara sekolah dan orang tua perlu dibangun sejak dini. Melalui komunikasi yang baik dan keterlibatan aktif, orang tua dapat berkontribusi dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak mereka.
Orang tua juga harus diperlengkapi untuk memahami perkembangan dunia kerja agar dapat mendampingi anak-anak mereka dengan baik. Dengan berbagi informasi tentang tuntutan dan peluang kerja di masa depan, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mempersiapkan diri lebih baik.
Program-program yang melibatkan orang tua dalam proses belajar mengajar menjadi langkah strategis untuk membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan di luar sekolah. Ini meleburkan dua dunia yang berbeda dan menciptakan sinergi yang positif bagi perkembangan anak.







