loading…
Hawa Ainur Maulida dinobatkan dengan gelar wisudawan terbaik Fakultas Psikologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Foto/UNJ.
Hawa Ainur Maulida merasa beruntung dan terharu ketika namanya diumumkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Psikologi UNJ. Momen tersebut menjadi salah satu kenangan terindah dalam hidupnya setelah bertahun-tahun berjuang di dunia pendidikan.
Rasa syukur dan haru bercampur aduk saat mendengar pengumuman tersebut. Ia bahkan tidak bisa langsung percaya bahwa semua kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil yang manis.
Perjalanan Menuju Kesuksesan yang Tak Mudah
Untuk meraih predikat wisudawan terbaik, Hawa harus melewati berbagai tantangan. Domisilinya yang berada di Kabupaten Bogor memaksa dirinya untuk menempuh perjalanan sejauh 80 kilometer setiap hari ke kampus.
Transportasi umum yang digunakan, seperti TransJakarta, menjadi alternatif utama dalam perjalanannya. Meskipun sering mengalami kemacetan, Hawa tetap berkomitmen untuk tidak absen dari kuliah dan kegiatan di kampus.
Hawa juga harus pandai mengatur waktu agar semua aktivitasnya bisa berjalan seimbang. Dengan berbagai kegiatan yang padat, termasuk tugas kuliah dan organisasi, manajemen waktu menjadi kunci suksesnya.
Peran Lingkungan dan Keluarga dalam Perjuangan Hawa
Lingkungan sekitar Hawa sangat mendukung setiap langkah yang diambil. Keluarganya selalu ada untuk memberikan semangat dan dorongan saat menghadapi kesulitan.
Pengorbanan orang tua dan sahabat menjadi motivasi tersendiri bagi Hawa untuk terus berjuang. Ia merasa berhutang budi kepada mereka yang selalu memberikan dukungan tanpa henti.
Hawa juga mengakui pentingnya memiliki teman-teman yang sejalan dalam mencapai tujuan. Kolaborasi dan dukungan dari teman-teman selama belajar di kampus memberikan warna tersendiri dalam perjalanannya.
Momen Wisuda yang Penuh Kenangan
Ketika hari wisuda tiba, Hawa merasakan campuran antara kebahagiaan dan haru. Melihat keluarganya hadir di momen spesial tersebut menjadi salah satu hadiah terindah bagi dirinya.
Setiap detik pada upacara wisuda diingatnya dengan jelas. Dari perasaan gugup ketika akan dipanggil hingga saat menerima penghargaan, semua itu menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
Hawa menyadari bahwa pencapaian tersebut tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan semua orang yang percaya padanya. Di balik prestasi tersebut, terdapat banyak doa dan usaha yang menyertainya.