loading…
Kuliah Umum dan Bedah Buku Teori Kritis dalam Studi Komunikasi karya Yuliandre Darwis dan Azwar, Jumat (26/9/2025). Foto/UPNVJ.
Forum ini menjadi wadah bagi para akademisi dan praktisi untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang kontribusi teori kritis dalam memahami dinamika komunikasi yang kompleks. Azwar mengajak peserta untuk mempertimbangkan pemikiran kritis dalam konteks komunikasi yang terus berubah.
Pentingnya pendekatan ini tidak hanya relevan bagi para akademisi, tetapi juga bagi mereka yang berkecimpung di bidang media, organisasi, dan komunitas. Melalui pendekatan kritis, diharapkan solusi yang dihasilkan bisa lebih komprehensif dan menyentuh akar masalah sosial yang ada.
Azwar, yang menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP UPN Veteran Jakarta, menegaskan bahwa teori kritis dapat menjadi alternatif utama untuk merespons berbagai tantangan dalam bidang komunikasi modern. Dia kemudian mencatat bahwa pergeseran ini diperlukan agar komunikasi tidak hanya dilihat dari sudut pandang positifistik yang telah lama mendominasi.
Pentingnya Teori Kritis dalam Studi Komunikasi di Indonesia
Teori kritis menawarkan kerangka yang berbeda dalam menilai dan menganalisis fenomena komunikasi yang ada. Dalam pandangannya, komunikasi bukan hanya sekadar pertukaran informasi, melainkan juga melibatkan konteks sosial, budaya, dan kekuasaan yang lebih luas. Paradigma ini mendorong kita untuk mempertanyakan lebih jauh aspek-aspek yang sering kali diabaikan dalam komunikasi konvensional.
Melalui buku yang ditulis bersama Dr. Yuliandre Darwis, Azwar berharap dapat memberikan sumbangan yang berarti untuk pengembangan teori komunikasi di Indonesia. Buku ini dapat menjadi referensi penting bagi mahasiswa dan peneliti yang ingin mendalami lebih jauh tentang pendekatan kritis dalam komunikasi.
Buku tersebut juga berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan teori dengan praktik. Sebagian besar mahasiswa dan praktisi yang terlibat dalam studi komunikasi diharapkan dapat menemukan inspirasi baru dari karya ini, yang melampaui batasan-batasan tradisional. Dengan cara ini, pembaca diharapkan dapat lebih kritis dalam melihat berbagai persoalan komunikasi di masyarakat.
Azwar juga menggarisbawahi bahwa penerapan teori kritis tidak semata-mata terbatas pada dunia akademis, tetapi juga relevan dalam praktek sehari-hari, terutama dalam mengatasi isu-isu sosial yang berhubungan dengan komunikasi. Semakin banyak individu yang menggunakan pendekatan ini, semakin besar kemungkinan terjadi perubahan positif dalam masyarakat.
Kontribusi Buku Teori Kritis dalam Memahami Komunikasi Kontemporer
Komunikasi kontemporer di Indonesia saat ini diwarnai oleh peningkatan penggunaan media sosial dan perubahan dalam cara informasi disebarluaskan. Konteks ini menuntut pendekatan yang lebih kritis dan analitis untuk memahami fenomena yang terjadi. Dalam pandangan Azwar, buku ini menjadi salah satu kontribusi penting untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Dengan memadukan teori dan praktik, buku ini dapat menawarkan perspektif yang lebih luas mengenai bagaimana komunikasi berfungsi dalam masyarakat yang serba cepat. Penulis berusaha untuk mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan reflektif tentang komunikasi sehari-hari, terutama di era digital yang terus berubah.
Anak muda dan mahasiswa diharapkan menjadi generasi yang lebih sadar akan pentingnya komunikasi yang kritis dan analitis. Melalui pendidikan dan diskusi yang berkelanjutan, generasi ini akan mampu berkontribusi lebih signifikan terhadap perkembangan komunikasi di Indonesia.
Persoalan komunikasi di media sosial, misalnya, sangat relevan untuk dibahas dalam konteks ini. Media sosial bukan hanya sebagai wadah untuk berbagi informasi, tetapi juga menjadi arena bagi perdebatan yang kompleks. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang teori kritis dapat memberi alat bagi individu untuk menavigasi dunia komunikasi yang penuh tantangan ini.
Menanggapi Tantangan Komunikasi dalam Konteks Sosial dan Budaya
Masalah komunikasi yang dihadapi saat ini sering kali bersifat kompleks dan multidimensional. Azwar menekankan bahwa pendekatan kritis menawarkan cara baru untuk menganalisis serta mengatasi persoalan ini. Dengan mengadopsi perspektif yang lebih luas, diharapkan solusi yang dihasilkan lebih efektif dan aplikatif.
Sekitar tiga dekade terakhir, banyak komunitas dan organisasi yang berjuang untuk mendapatkan suara mereka dalam diskursus publik. Teori kritis memberikan kerangka kerja untuk menganalisis hubungan antara kekuasaan, komunikasi, dan identitas. Dengan cara ini, individu maupun kelompok akan lebih mudah memahami posisi mereka dalam penataan sosial.
Melalui kolaborasi antara akademisi dan praktisi, diharapkan akan lahir gagasan-gagasan inovatif yang dapat mengatasi masalah yang ada. Buku ini, bersama dengan kuliah umum yang diadakan, menjadi salah satu langkah strategis untuk membangun jejaring tersebut.
Dengan memperhatikan latar belakang budaya dan konteks sosial yang berbeda, pendekatan kritis dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk menciptakan dialog yang lebih inklusif. Dialog tersebut penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik antar berbagai elemen masyarakat.